Pengarang : Helvy Tiana
Rosa
Penerbit : PT Syamil
Cipta Media,
Cetakan : Cetakan
kelima:Maret 2005
SINOPSIS
Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang mualaf yang berasal dari jepang
bernama akira. Akira menjadi mualaf saat menjadi mahasiswa jurusan sastra di
Universitas Indonesia dengan awal mengikuti forum amal dan studi islam. Setelah
dua tahun akira memperoleh pendidikan di negara indonesia, dia memutuskan untuk
pulang ke jepang negara kelahirannya. Dengan rasa takut, cemas, dan berat,
akira pulang ke jepang karena bekal ilmu keislamannya yang masih kurang.
Jepang merupakan negeri maju dalam tekhnologi tapi mayoritas
memiliki kepercayaan terhadap para dewa dan mereka memiliki jiwa yang rqapuh
karena tidak perduli harus menganut agama apa. Orang jepang tidak mudah di
doktrin dengan pemahaman agama, karena mereka masih mengedepankan rasio dan
logika. Dengan medan dakwah yang cukup menantang, akira harus tetap berdakwah.
Terutama kepada ayah, ibu, dan kakak laki-laki dan perempuannya.
Dari tibanya akira di jepang, suatu hari akira menemukan
gelandangan di mushala dekat rumahnya saat subuh. Akira pun menolong para
gelandangan itu dengan memberi pakaian dan makanan, dan para gelandangan merasa
senang dan berterimakasih kepada akira.
Lalau akira bertemu dengan teman lamanya yang bernama johzen. Johzen
memiliki adik bernama megumi yang merupakan seorang muallaf juga. Namun megumi
kabur dari rumah. Ketika puncak festival musim panas, akira menemukan megumi di
keroyok oleh 2 orang laki-laki dan akira berusaha menolongnya namun ternyata
malah akira yang di keroyok sampai pingsan. Megumi meninggalkan kerumunan dan
hanya meninggalakan secarik kertas kepada akira dengan isi harapan agar dapat
bertemu lagi dengan akira.
Akira di bawa kerumah sampai dia siuman. Dan ternyata melihat rumah
dan se isinya banyak tertata patung bunda maria. Ternyata ayah dan ibu dan
kakak perempuannya menjadi pengikut bunda maria kecuali kakak laki-lakinya yang
masih belum menganut agama apapun. Melihat kenyataan ini akira pun menjadi
merasa perjuangan nya untuk mengislamkan keluaraganya semakin berat. Akira
berniat untuk mendakwahkan islam harus terbentur dengan permasalahan
keluarganya.
Berbagai permasalahan datang silih berganti. Dari mulai pembakaran
mushala yang dia dirikan, dan ada profesor yang ceramah keagamaan di islamic
center tokyo tapi menyimpang, dan dia di usir dari rumahnya karena keislamannya
tidak diterima oleh keluarganya dan tidak boleh kembali selama 5 tahun. Tapi
untungnya ada seorang muallaf yang bernama mori yang mau menolong akira dan
meminta akira untuk ikut tinggal di kontrakannya. Dan setibanya di kontrakan mori, akira
melihat para gelandangan yang pernah dia tolong dulu. Dan akira pun melihat megumi (adik dari
kawannya) sedang menyamar karena takut oleh kakaknya, dan megumi di panggil
disuruh untuk tinggal di kontrakan mori.
Ketika suatu sore akira sedang jalan-jalan, tiba-tiba ada yang
memukul akira dari belakang sampai babak belur. Namun, ada yang menolong akira,
dan yang menolong akira adalah kakak laki-lakinya.
Seminggu kemudian di kediaman mori, akira mengadakan diskusi
tentang islam karena teman-temannya dari Indonesia yang telah mengajari akira
tentang islam datang ke jepang, meskipun luka-lukanya masih belum kembali
pulih.
Ketika itu akira dan teman-temannya dan para gelandangan yang dia
tolong dan Dr. Toyyama berbincang-bincang mngenai akira yang belum menikah.
Semua setuju apabila akira menikahi megumi terutama Dr. Toyyama. Dan akira pun
melangsungkan pernikahan dengan megumi. Tanapa sadar beberapa orangyang ada
disana menitikan air mata.
Ketika acara akad nikah berlangsung, ada seseorang dipintu masuk,
dan ternyata itu adalah kenji kakak laki-laki akira. Kenji mengatakan ia ingin
masuk islam. Mendengar pernyataan kakaknya, akira terharu. Dan kini mereka
berjanji untuk memperjuangkan Islam bersama-sama dan akan menghadapi rintangan
yang merupakan ujian bagi keimanan mereka.
KELEBIHAN
Novel ini sangat menginspirasi, dengan isi kandungan dalam novel
ini yang menceritakan mengenai dakwah di negara minoritas muslim yaitu jepang.
Di dalam novel ini pun kontras menjelaskan beberapa problematika dan tantangan
dalam berdakwah yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya. Layaknya
kehidupan yang tidak selalu berjalan dengan mulus dan lurus.
KEKURANGAN
Ada beberapa istilah-isilah baru yang kurang di pahami.
Comments
Post a Comment